08 July 2025
Selasa, 8 Juli 2025, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PIAUD) Universitas Pembangunan Panca Budi (UNPAB) kembali menggelar Diskusi Ilmiah bertajuk “Pendidikan Seks Anak Usia Dini: Pentingkah?” Acara ini berlangsung di Yayasan Islamic Centre Sumatera Utara, Jl. Selamat Ketaren, dan menghadirkan akademisi, praktisi pendidikan, psikolog anak, serta mahasiswa untuk bersama-sama membedah urgensi topik yang masih dianggap tabu di masyarakat Indonesia.
Dalam suasana hangat namun kritis, para pembicara menekankan pentingnya pendekatan pendidikan seks yang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak. Pendidikan seks bukan berarti mengenalkan hal-hal vulgar, melainkan memberikan pemahaman dasar, seperti mengenal bagian tubuh, menjaga privasi diri, membedakan sentuhan yang baik dan buruk, serta menumbuhkan rasa percaya diri dan keberanian anak dalam berbicara tentang tubuhnya.
Acara dibuka dengan kata sambutan dari:
Dr. Abdi Syarial Harahap, Lc., MA (Dekan FAIHU)
Rahayu Dwi Utami, SE., S.Pd., M.Pd (Ketua Prodi PIAUD UNPAB)
Moderator Fatima Triyani, S.Pd. (Staf Ahli Dinas PPA Kabupaten Langkat)
Empat narasumber utama turut membagikan ilmu dan pandangannya:
Dr. Nurhasanah Bakhtiar, M.Ag. (Ketua Prodi PIAUD UINSUSKA Riau)
Mohammad Syifa Amin Widigdo, PhD. (Ketua Prodi S3 Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
Munisa, S.Psi., M.Psi. (Dosen Prodi PIAUD UNPAB Medan)
Rika Widya, S.Psi., M.Psi. (Dosen Prodi PIAUD UNPAB Medan)
Seorang psikolog anak yang hadir menyampaikan bahwa pendidikan seks sejak dini merupakan langkah preventif penting untuk melindungi anak dari kekerasan seksual dan eksploitasi. Ia juga menegaskan peran krusial orang tua dan guru dalam menyampaikan informasi ini secara tepat, menggunakan bahasa yang ramah anak dan penuh kasih sayang.
Diskusi ini turut menyoroti tantangan utama dalam penerapan pendidikan seks dini, terutama stigma sosial dan kurangnya pemahaman masyarakat. Banyak orang tua yang merasa topik ini belum perlu diajarkan, padahal dalam banyak kasus, ketidaktahuan anak justru menjadi celah bagi predator seksual untuk melakukan tindakannya.
Di sisi lain, para peserta mengapresiasi keberanian membahas tema sensitif ini secara ilmiah. Mereka menilai diskusi semacam ini membuka wawasan dan menjadi pengingat bahwa pendidikan anak usia dini bukan hanya tentang mengenal huruf dan angka, tetapi juga membekali anak dengan pengetahuan yang dapat melindungi mereka sejak dini.
Melalui forum ini, diharapkan tumbuh kesadaran bersama bahwa pendidikan seks yang benar untuk anak usia dini bukanlah sesuatu yang menyesatkan, melainkan tanggung jawab orang dewasa dalam menciptakan lingkungan tumbuh yang aman dan sehat. Acara ditutup dengan harapan agar semakin banyak tenaga pendidik dan orang tua yang siap membicarakan topik ini secara bijak dan ilmiah demi kebaikan anak-anak Indonesia.
Menjadi fakultas terkemuka dalam mengembangkan ilmu-ilmu keislaman dan humaniora untuk membentuk kepribaidan yang memiliki ahklakul karimah.